PRA MODERN / PRA REVOLUSI INDUSTRI
- Kekuasaan Gereja
- Tuhan adalah pusat segala pemikiran, kebudayaan dan masyarakat.
- Masyarakat tidak memiliki hak untuk mencari tahu, didoktrin dan didikte oleh pemuka agama
- Kehidupan masyarakat bersifat hierarkis/berjenjang
- Pemuka agama----raja/bangsawan----rakyat
- Abad pertengahan
MODERN
- Penjajahan (Kolonialisme/Imperialisme) : Menjajah kemudian membentuk koloni bangsa lain untuk mendapatkan sumber daya alam
- Perang pemanfaatan teknologi dan sains untuk menciptakan senjata-senjata perang.
- Perang Dunia I & II
- Perusakan alam-manusia adalah sumber dari segalanya, yang lain = obyek, termasuk alam. Alam dieksploitasi demi kemajuan produksi
- Dalam produk ‘Form follow function’ – bentuk mengikuti fungsi, serba kaku, tidak ada kebebasan berekspresi dalam berkarya.
Sikap Modernisme :
Pandangan dualistik/dua kutub : Subyek dan obyek. Manusia subyek, alam obyek.
Dalam produksi, manusia kemudian dijadikan obyek produksi. Manusia dan masyarakat dijadikan mesin
Sains dan Teknologi menjadi kebenaran tertinggi. Norma dan religiusitas terpinggirkan
Lahirnya materialisme/sikap-sikap materialistis-semakin banyak material yang dimiliki, maka seseorang akan semakin bertahan hidup. Orang hanya mengejar materi
Lahirnya militerisme-karena kekuatan feodal/raja-raja sudah tidak berkuasa, cara untuk membuat masyarakat teratur adalah dengan adanya (kekuatan) militer.
Tribalisme-kekuataan yang dimiliki oleh budaya/suku terkuat , kalau tidak mau mengikuti kebudayaan yang berjaya, dilenyapkan à Hitler, camp konsentrasi Auschwitz yang membantai Yahudi di Eropa.
POST MODERN (>>1960-1970)
- Post modern-pemikiran-pemikiran yang timbul pasca masa modern. – antitesis modern.
- Muncul pemikiran bahwa modernisme tidak berhasil memenuhi janjinya untuk mensejahterakan rakyat/memberikan keadilan & kemakmuran.
- Ada anggapan bahwa modernisme sama saja dengan bentuk penjajahan. Pra modern- dijajah gereja, modern à dijajah ilmu pengetahuan dan kaum kapitalis.
Hal-hal dalam pemikiran postmodernisme:
- Pemikiran diganti oleh keinginan. Selama masa modern, manusia ‘diharuskan’ untukberpikir fungsional, tidak dibebaskan berkehendak.
- Penalaran diganti oleh emosi. Selama masa modern, manusia dianggap robot/mesin. Manusia dianggap tidak memiliki emosi, bergerak berdasarkan nalar (survival)
- Kebenaran, sama dengan kekuatan/kekuasaan. Siapa yang menemukan kebenaran ia-lah yang seharusnya ‘didengar’
Kemunculan identitas diri/kelompok :
- Selama masa modernisme, identitas seolah lebur, manusia dijadikan robot/mesin.
- Di masa post modernisme, manusia punya hak untuk berekspresi sesuai dengan keinginan dirinya.
Karakteristik budaya postmodern :
- Tidak menentukan-masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan apa yang ia mau
- Terfragmentasi/terbagi-bagi-tidak adanya titik pusat yang menentukan segala sesuatu, pluralisme
- Tidak memercayai semua hal universal-semua hal relatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar