Senin, 30 Maret 2015

REVIEW STUDI BUDAYA (23 MARET 2015)



GENDER ROLES
Gender : Perbedaan secara kebudayaan ( co : feminin & maskulin)
Seks : Perbedaan secara biologis (co : laki-laki & perempuan)











GENDER ROLES























Gender Typing                                               
 
Proses seorang anak menyadari gendernya dan bertindak sesuai dengan   nilai dan atribut tertentu.

kelompok perempuan : harus main boneka, memakai rok, berambut panjang, warna kuning, tidak boleh keluar malam-malam, dll.
kelompok laki-laki : harus main mobil-mobilan, memakai celana, berambut pendek, warna hitam, dll.
·         Bagaimana proses seseorang menyadari gendernya?
"semua orang bilang.." - dengan tujuan untuk mengkondisikan seorang anak untuk mengetahui tipe gendernya, contoh : "Cowo itu ga boleh main boneka."

Yang dikhawatirkan, laki-laki (superior) dianggap turun kelas jika mengerjakan pekerjaan perempuan, misal : laki-laki kuliah fashion design.
Perempuan (interior) dianggap naik kelas apabila perempuan mengerjakan pekerjaan laki-laki, misal : perempuan menyukai mesin, perempuan mencari uang, dll.


GENDER BASED BELIEF
Merupakan kepercayaan yang dimiliki oleh seorang anak berdasarkan proses gender typing.
contohnya : anak perempuan yang bermain masak-masakan karena beranggapan bahwa perempuan harus bisa memasak nantinya.



GENDER STEREOTYPES
  • Generalisasi sederhana tentang atribut, perbedaan, peran individu, atau kelompok
  • Berdasarkan asumsi, jarang dikomunikasikan lagi dengan individu yang bersangkutan. Contoh : orang Jawa biasanya medok, lambat/lenje (padahal tidak semua orang Jawa seperti itu)
  • Bisa positif dan negatif
Contoh generalisasi terhadap gender dan kaitannya pada sex :
  • perempuan harus keibuan dan bisa masak
  • laki-laki harus macho dan bisa mencari uang
Feminin
Maskulin
Sensitif
Anggun
Lemah
Keibuan
Lembut
Penggoda
Tidak peduli
Agresif
Kuat
Kebapaan
Keras
Percaya diri



EMPAT GENDER STEREOTYPES
SIFAT
Perempuan diharapkan untuk menjadi pasif dan penurut, sedangkan laki-laki diharapkan untuk menjadi percaya diri dan agresif.

PERILAKU
Kegiatan domestik lebih baik dikerjakan oleh perempuan (mengurus anak, masak, dll), sedangkan kegiatan luar dikerjakan oleh laki-laki (memperbaiki listrik, memperbaiki mobil,dll).

PEKERJAAN
Perempuan lebih cocok dengan pekerjaan seperti sekretaris, perawat, hairstyles, sedangkan laki-laki lebih cocok dengan pekerjaan seperti montir, engineer, pekerja bangunan, dll.

PENAMPILAN FISIK
Perempuan biasanya mungil, anggun, feminin, sedangkan laki-laki biasanya tinggi, berbahu lebar.

GENDER ROLES
Merupakan seperangkat nilai yang diterapkan pada laki-laki dan perempuan oleh masyarakat. Nilai-nilai tersebut dipengaruhi dengan norma sosial.
contoh : laki-laki harus maskulin, bisa memimpin dan bekerja, sedangkan perempuan harus feminin, bisa masak dan mengurus keluarga.

STEREOTYPE GENDER DALAM BENDA
Pembagian benda-benda berdasarkan gender, contoh : benda feminin (dipakai untuk perempuan) / benda maskulin (dipakai untuk laki-laki)
contoh : 
  • benda warna pink, motif bunga-bunga (perempuan). Benda warna biru, motif garis-garis/kotak-kotak (laki-laki).

  • ruang kerja : perempuan/feminin (peralatan dapur seperti katel, panci), laki-laki/maskulin (peralatan otomotif seperti obeng, palu, motor,dll)

  • fungsi fisik : perempuan (bando), laki-laki (kondom)


STEREOTYPES DALAM TONTONAN
Perempuan :
  • simbol : keibuan, feminin, baik-baik
  • domestifikasi : berkeluarga, menjadi ibu rumah tangga, hidup bahagia, mementingkan kecantikan
  • objek seks : menjadi tontonan agar film menjadi menarik
Laki-laki :
  • simbol : macho/maskulin, gagah, kuat
  • beraktivitas diluar rumah
  • penakluk

Senin, 23 Maret 2015

REVIEW STUDI BUDAYA (16 MARET 2015)

Kekuasaan (sosial)
Kemampuan satu pihak untuk mengendalikan lingkungannya, termasuk perilaku dan pikiran pihak lain.

Kekuasaan dapat dibagi menjadi 2 yaitu,
-             - Kekuasaan yang ada karena pemaksaan
-             -  Kekuasaan yang ada karena sukarela
Hegemoni ( Menuruti Si Penguasa )
Dominasi atau penguasaan satu pihak dengan pihak lain secara sukarela, berdasarkan kesepakatan.
Contoh : Jika seorang Ridwan Kamil berkata “A”, maka seluruh masyarakat Kota Bandung akan mengikuti peraturan “A” tersebut. Karena Ridwan Kamil adalah Walikota Bandung.
Macam- macam hegemoni:
-       Kekuasaan berdasarkan norma masyarakat
Contoh : Hubungan antara pria dan wanita, keluarga dan anak.
-       Kekuasaan yang diberi atas kelas sosial
Contoh : Majikan dengan supirnya
-       Kekuasaan yang diberi atas kelas ekonomi
Contoh : Si Kaya dan Si Miskin
-       Kekuasaan yang diberi atas karisma pribadi atau kelompok
Contoh : Selebriti dan fansnya, Motivator dan pengikutnya.
Hegemoni & Media Massa
-       Dalam pihak politik
Media massa seharusnya jadi alat untuk mengawasi penguasa, tetapi belakangan ini dipakai untuk menyebarkan kekuasaan, kemudian diterima secara luas menjadi sebuah ideology.
Contoh : Tv One – Prabowo

 
   Metro TV – Jokowi
 

ANALISA HEGEMONI DAN MEDIA MASSA



Analisa Hegemoni dan Media Massa
Oleh Dionhiskia (2112023) , Darrell Jeremy (2112025)

Pada masyarakat perkotaan, fashion adalah hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan. Salah satunya adalah jeans. Pada masa lampau jeans sengaja di ciptakan untuk bahan membuat kain terpal tetapi gagal. Ada orang yang berinisiatif untuk membuat pakaian dari bahan tersebut. Karena bahan jeans yang kuat dan kaku terciptalah pakaian yang di peruntukan untuk buruh dan pekerja tambang. Pada masa lampau banyak orang beranggapan bahwa jeans bukanlah barang terhitung dalam fashion. Berawal dari model waist overalls yang menjadi pakaian pekerja kasar, Jacob Davis bermitra dengan Levi Strauss resmi mendapatkan hak paten blue jeans pada tahun 1873. Lalu, status jeans perlahan naik kelas dengan mulai dikenakannya jeans oleh  para aktor Hollywood pada tahun  ’30-an. Sehingga sampai saat ini jeans menjadi trend fashion.




Pada masa kini jeans merupakan salah satu fashion yang tidak pernah mati. Disamping pernak pernik aksesoris yang di pakai, jeans adalah salah satu pelengkap fashion modern. Pada tahun 1950 mulai terjadi pergeseran pendapat tentang jeans di kalangan fashion remaja. Sehingga sampai saat ini karena terjadi pergeseran pendapat tersebut, banyak orang yang merubah pandangan yang asalnya jeans merupakan pakaian untuk buruh dan pekerja tambang sekarang menjadi suatu fashion modern. Sampai pada saat ini banyak inovasi- inovasi yang merancang jeans menjadi sebuah pakaian yang variatif. Hal ini membuat jeans adalah salah satu fashion modern yang mendunia, dan karena pergeseran pendapat tersebut hampir semua orang di dunia memiliki jeans.




Kesimpulan :
Pada masa kini terlah terjadi pergeseran pendapat tentang jeans yang pada masa lampau jeans di pakai untuk kaum kelas buruh dan pekerja tambang tetapi sekarang jeans telah menjadi trend fashion yang mendunia dan dipakai oleh kebanyakan orang di dunia untuk menunjang atau melengkapi fashion modern yang sangat berpengaruh besar saat ini. Dan tanpa kita sadari juga ada pihak yang diuntungkan dari fenomena ini yaitu produsen Jeans di seluruh dunia.

Senin, 09 Maret 2015

REVIEW STUDI BUDAYA (09 MARET 2015)

Pluralisme dalam Post Modern

  • Memuaskan Keinginan
  • Manusia Mempunyai Identitas
  • Semua Orang Ingin Bebas
  • Berkelompok Fanatik
  • Social Media
  • Antitesis Modern

BRICOLAGE :
Memanfaatkan segala aspek disekitar tanpa melihat fungsinya
Mencampur genre & gaya yang ada tanpa memikirkan konteks
contoh :
Menggunakan Rompi Anti Peluru sebagai rompi untuk berkendara

PASTICHE :
Kebudayaan yang diambil untuk di jadikan hal yang lebih menarik
Contoh :
  • Penggunaan tattoo dan anting
  • Pilar  pada gedung ITHB yang menyerupai bangunan Romawi



PLURALISME MENIMBULKAN :


  • Parodi :  Kebudayaan yang diambil suka-suka dengan unsur komedi mempunyai tujuan menyindir (bersifat mengejek)
  • Dekonstruksi : Penghancuran nilai yang sudah diterima masyarakat

REVIEW STUDI BUDAYA (22 FEBRUARY 2015)

PRA MODERN / PRA REVOLUSI INDUSTRI
  • Kekuasaan Gereja
  • Tuhan adalah pusat segala pemikiran, kebudayaan dan masyarakat.
  • Masyarakat tidak memiliki hak untuk mencari tahu, didoktrin dan didikte oleh pemuka agama
  • Kehidupan masyarakat bersifat hierarkis/berjenjang
  • Pemuka agama----raja/bangsawan----rakyat
  • Abad pertengahan











MODERN
  • Penjajahan (Kolonialisme/Imperialisme) : Menjajah kemudian membentuk koloni bangsa lain untuk mendapatkan sumber daya alam  
  • Perang pemanfaatan teknologi dan sains untuk menciptakan senjata-senjata perang. 
  • Perang Dunia I & II
  • Perusakan alam-manusia adalah sumber dari segalanya, yang lain = obyek, termasuk alam. Alam dieksploitasi demi kemajuan produksi 
  • Dalam produk ‘Form follow function’ – bentuk mengikuti fungsi, serba kaku, tidak ada kebebasan berekspresi dalam berkarya. 



Sikap Modernisme :
  • Pandangan dualistik/dua kutub : Subyek dan obyek. Manusia subyek, alam obyek.
  • Dalam produksi, manusia kemudian dijadikan obyek produksi. Manusia dan masyarakat dijadikan mesin
  • Sains dan Teknologi menjadi kebenaran tertinggi. Norma dan religiusitas terpinggirkan
  • Lahirnya  materialisme/sikap-sikap materialistis-semakin banyak material yang dimiliki, maka seseorang akan semakin bertahan hidup. Orang hanya mengejar materi
  • Lahirnya militerisme-karena kekuatan feodal/raja-raja sudah tidak berkuasa, cara untuk membuat masyarakat teratur adalah dengan adanya (kekuatan) militer.
  • Tribalisme-kekuataan yang dimiliki oleh budaya/suku terkuat , kalau tidak mau mengikuti kebudayaan yang berjaya, dilenyapkan à Hitler, camp konsentrasi Auschwitz yang membantai Yahudi di Eropa.



POST MODERN (>>1960-1970)

  • Post modern-pemikiran-pemikiran yang timbul pasca masa modern. – antitesis modern.
  • Muncul pemikiran bahwa modernisme tidak berhasil memenuhi janjinya untuk mensejahterakan rakyat/memberikan keadilan & kemakmuran.
  • Ada anggapan bahwa modernisme sama saja dengan bentuk penjajahan. Pra modern- dijajah gereja, modern à dijajah ilmu pengetahuan dan kaum kapitalis.


Hal-hal dalam pemikiran postmodernisme:
  • Pemikiran diganti oleh keinginan. Selama masa modern, manusia ‘diharuskan’ untukberpikir fungsional, tidak dibebaskan berkehendak.
  • Penalaran diganti oleh emosi. Selama masa modern, manusia dianggap robot/mesin. Manusia dianggap tidak memiliki emosi, bergerak berdasarkan nalar (survival)
  • Kebenaran, sama dengan kekuatan/kekuasaan. Siapa yang menemukan kebenaran ia-lah yang seharusnya ‘didengar’

Kemunculan identitas diri/kelompok :
  • Selama masa modernisme, identitas seolah lebur, manusia dijadikan robot/mesin.
  • Di masa post modernisme, manusia punya hak untuk berekspresi sesuai dengan keinginan dirinya.
 Karakteristik budaya postmodern :
  • Tidak menentukan-masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan apa yang ia mau
  • Terfragmentasi/terbagi-bagi-tidak adanya titik pusat yang menentukan segala sesuatu, pluralisme
  • Tidak memercayai semua hal universal-semua hal relatif.